Sabtu, 09 Juni 2012

AKTIVITAS MGMP SMA DAN SMK KOTA SURAKARTA


Aktivitas MGMP PKn SMA dan SMK di Surakarta
A.    Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di 2 sekolah:
1.      SMA Negeri 7 Surakarta
Jl. Muh. Yamin 79 Surakarta. Telp :718629
2.      SMK Negeri 4 Surakarta
Jl. LU. Adisucipto No. 40 Surakarta. Telp : 0271 - 714 855

B.     Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dua kali dalam satu minggu, yaitu:
1.      Sabtu 17 September 2011
2.      Senin 19 september 2011

C.     Teknik Penelitian
Penelitan yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara dengan ketua MGMP PKn SMA/SMK kota Surakarta selaku narasumber.

D.    Sumber Data Penelitian
1.      Dra. Sri Hastuti Lastiawati, M.Pd. (Ketua MGMP PKn SMK Kota Surakarta)
2.      Drs. Joko Budi Santoso (Ketua MGMP PKn SMA Kota Surakarta)

E.     Hasil Penelitian
1.      Pengertian MGMP
                 Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) adalah forum guru SMP dan SMA yang di bentuk oleh setiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran  kemudian demi tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana diharapkan/tertuang dalam sistem pendidikan nasioanal (sisdiknas). MGMP dari masing-masing sekolah itu sendiri kemudian disatukan melalui suatu organisasi MGMP tingkat Kabupaten/Kota, hal ini bertujuan untuk menyatukan dan sebagai wahana pengembangan profesionalisme tenaga pendidik.

2.         Tujuan MGMP
         Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di SMA N 7 Surakarta dan SMK N 4 Surakarta maka tujuan di bentuknya MGMP yaitu:
a.       Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional;
b.      Untuk menyatakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan;
c.       Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya;
d.      Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan;
e.       Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;
f.       Mampu menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.

3.         Peran MGMP
a.       Reformator, dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran efektif;
b.      Mediator, dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
c.       Supporting agency, dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
d.      Collaborator, terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
e.       Evaluator dan developer school reform dalam konteks Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS);

4.         Fungsi MGMP
a.       Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta mengatur jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
b.      Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat sekolah, wilayah, maupun kota;
c.       Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
d.      Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang berkaitan dengan pembelajaran yang efektif;
e.       Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Satuan Pelajaran (Satpel), dan Rencana Pembelajaran (Renpel);
f.       Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen kelas, manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action research, hasil studi komparasi atau berbagai studi informasi dari berbagai nara sumber, dan lain-lain.);
g.      Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik pembelajaran program Life Skill, baik Broad Based Education (BBE) maupun High Based Education (HBE);
h.      Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan AGMP nasional serta berkolaborasi dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif; Kesembilan, melaporkan hasi kegiatan MGMP secara rutin setiap semester kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung;
i.        Memprakarsai pembentukan Asosiasi Guru Mata Pelajaran (AGMP) dan menyusun AD/ART MGMP Kota Bandung.

5.         Pembagian MGMP
         MGMP Pkn di Kota Surakarta dibagi menjadi dua tingkat, yaitu MGMP PKn tingkat Kota dan MGMP tingkat Sekolah. Keduanya memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. MGMP Kota anggotanya terdiri dari seluruh guru PKn di Kota Surakarta dan MGMP Sekolah anggotanya terdiri dari seluruh guru PKn di sekolah masing-masing. Selain itu MGMP juga dibedakan antara MGMP Pkn SMA (Negeri & Swasta) dan MGMP PKn SMK (Negeri & Swasta)

6.         Tugas MGMP
a.       Tugas MGMP PKn SMA:
1)      Menggabungkan materi bahan ajar dan segala sesuatu untuk memperdalam mata pelajaran tersebut.
2)      Memprofesionalkan guru agar guru-guru PKn bisa berkembang, misalnya dengan memfasilitasi pertemuan/rapat.
3)      Mengkoordinasi organisasi MGMP PKn tingkat Sekolah
b.      Tugas MGMP PKn SMK
1)      Menggabungkan materi bahan ajar dan segala sesuatu untuk memperdalam mata pelajaran tersebut.
2)      Memprofesionalkan guru agar guru-guru PKn bisa berkembang, misalnya dengan memfasilitasi pertemuan/rapat.
3)      Mengkoordinasi organisasi MGMP PKn tingkat Sekolah

7.         Aktivitas MGMP
         Sebagai suatu organisasi, MGMP PKn Kota Surakarta memiliki beberapa aktivitas yang dilakuakan untuk menunjang kemajuan organisasi, misalnya mengadakan Diklat pembuatan peta konsep, diklat PTK kerjasama dengan UNS dan UNISRI. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MGMP ini bertujuan untuk meningkatkan potensi guru PKN dalam mengembangkan pembelajaran baik dari sisi substansi maupun teknisnya. Dana MGMP diperoleh dari pemerintah dan dari pembuatan modul LKS. Modul ini dapat digunakan oleh setiap sekolah sebagai panduan dalam pembelajaran. Akan tetapi jika setiap sekolah menghendaki adanya perubahan dalam indikatornya maka hal tersebut menjadi wewenang setiap sekoplah untuk menganti indikator sesuai perkembangan dan keadaan sekolah  masing-masing Namun dalam membuat modul LKS yang dibuat bersama sama itu memiliki kendala. Kendala karena modul dibuat sendiri oleh anggota tim MGMP sehingga dalam pemasarannya kurang menyeluruh.

a.       Intensitas Rapat
Rapat atau pertemuan biasa dilaksanakan minimal 2x awal dan akhir semester.

b.      Hasil MGMP
-    Modul LKS
-    Pembuatan silabus bersama
-    Penyesuaian kalender akademik dengan KBM tiap – tiap sekolah
-    Pembuatan RPP bersama
        















Analisis
               Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di SMA N 7 Surakarta dan SMK N 4 Surakarta maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn SMA/SMK Kota Surakarta memiliki tugas, fungsi dan peranan yang hampir sama. Namun antara MGMP PKn SMA dan SMK memiliki karakteristik yang berbeda sehingga mempengaruhi tugas fungsi dan peran dalam mengambil suatu kebijakan untuk menentukan program masing masing MGMP. Di SMK lebih mengutamakan ketrampilan sehingga pelaksanaan program program MGMP di utamakan, sedangkan di SMA program PKn hampir sebanding dengan mata pelajaran yang lain walaupun alokasi waktu lebih sedikit disbanding mata pelajaran yang lain.
               Di kota Surakarta sendiri MGMP PKn baik SMK maupun SMA belum berjalan secara efektif karena ada sebagian sekolah yang tidak ikut serta atau berperan aktif dalam pelaksanaan MGMP. Hal ini ditandai dengan tidak antusiasnya anggota MGMP dalam mengikuti setiap rapat yang diadakan, itu menunjukkan kurangnya kesadaran guru akan pentingnya pelajaran PKn bagi pembentukan karakter siswa di sekolah. Ini membuktikan bahwa forum MGMP yang dibentuk dengan tujuan memprofesionalkan guru masih belum bisa mengakomodasi setiap guru PKn untuk meningkatkan kualitas mengajar yang mengakibatkan murid menjadi mudah bosan dalam mengikuti pelajaran PKn dikarenakan kurang profesionalitas guru dalam mengajar. Walaupun demikian forum MGMP ini tetap memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan PKn dalam melaksanakan program pendidikan yang tetuang dalam Sisdiknas.

0 komentar:

Posting Komentar