Senin, 04 Mei 2020

Fiqih Puasa II, Kelas VII, VIII, IX

Aqidah Dan Akhlak

Sebagai manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa ada interaksi dengan manusia lainnya. Maka, kehadiran tetangga dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim sangat dibutuhkan. Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Meskipun mungkin tetangga kita ada yang non muslim, senang beribadah atau suka bermaksiat.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR. Bukhari-Muslim). Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan tetangga dengan berpesan “Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tetangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya)” (HR Bukhari Muslim).
Agama Islam menaruh perhatian yang sangat besar kepada pemeluknya dalam segala hal dan urusan. Mulai dari bangun tidur hingga akan tidur lagi, semua tidak luput dari ajarannya. Tak terkecuali dalam masalah adab. Berikut adab-adab bertetangga seorang muslim kepada tetangganya yang perlu kita perhatikan:

Menghormati Tetangga dan Berperilaku Baik Terhadap Mereka

Saat tetangga kita terkena musibah, sebisa mungkin kita ikut membantunya. Baik berupa materi maupun dukungan moril. Dukungan seperti, menghibur dan memberikan nasehat, serta menjenguk dan mendoakan ketika sakit. Selain itu, sebagai tetangga yang baik kita juga perlu menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangg kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan maupun perkataan.
Nabi SAW bersabda, “Tidak masuk surga seorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya” (HR. Bukhari)

Memelihara Hak-hak Tetangga, Terutama Tetangga yang Paling Dekat

Adapun tetangga paling dekat memiliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh tetangga jauh. Hal ini dikutip dari pertanyaan ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullulah aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab ‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’.” (HR. Bukahri (no.6020); Ahmad (no.24895; dan Abu Dawud (no.5155))
Memberikan hadiah kepada tetangga, meskipun dengan sesuatu yang kita anggap remeh, tidaklah mengapa karena saling memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah yang lebih dalam. Dengarlah nasihat Rasulullah, “Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu, dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas.” (Hr Muslim)

Bersabar Atas Gangguan Tetangga

Ketika kita disakiti oleh tetangga, janganlah kita lantas memusuhinya. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang dicintai Allah.. dan seorang laki-laki yang mempunyai tetangga. Tetangga tersebut menyakitinya. Maka dia sabar atas gangguannya, hingga kematian atau kepergian memisahkan keduanya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi ‘Ashim Shahih).
Lalu apa yang akan kita dapatkan jika kita tidak berperilaku baik terhadap tetangga kita?

Menyakiti Tetangga Bisa Menjadi Sebab Masuk Neraka

Seseorang berkata: “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah banyak melakukan shalat, shadaqah dan puasa. Hanya saja dia menyakiti tetangga dengan lisan. “Rasulullah bersabda: “Dia di dalam neraka.” Lelaki tersebut berkata,”Sesungguhnya Fulanah diceritakan sedikit melakukan puasa dan shalat. Tetapi dia bershadaqah dengan beberapa potong keju dan tidak menyakiti tetangganya.” Kemudian Rasulullah bersabda,”Dia di dalam Surga.” (HR. Ahmad, shahih)

Dosa Memusuhi Tetangga Berlipat Ganda

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang berzina dengan 10 orang perempuan adalah lebih ringan baginya dibandingkan ia berzina dengan istri tetangganya. Seseorang mencuri dari 10 rumah adalah lebih ringan baginya dibandingkan ia mencuri dari seorang tetangganya.”
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad (6/8), Al-Bukhori dalam Al-Adab-Al-Mufrod (no.103), Ath-Thobroni dalam Al-Kabir (no.605). Di shohihkan oleh Al-Albani dalam As-Shohihah (no. 65)
Silahkan klik link dibawah, dengarkan dan pahami video tersebut

0 komentar:

Posting Komentar