Minggu, 07 Februari 2021

Materi Pembelajaran daring kelas 8 BAB 5 SMPN 2 Cawas


Sejarah Sumpah Pemuda Tahun 1928


a.Latar belakang sejarah Sumpah Pemuda tahun 1928

Apakah kalian tahu apa Sumpah Pemuda itu? Sumpah Pemuda adalah janji atau ikrar yang dicetuskan oleh sekelompok pemuda Indonesia pada masa pergerakan nasional, yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda Dibacakan di Wisma Indonesia yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda di Jalan. Kramat No.106, Jakarta. 

Sejarah Sumpah Pemuda tidak lepas dari Kebangkitan Nasional 1908, perkembangan nasionalisme itu Indonesia bukan saja menjangkau partai-partai politik tetapi juga organisasi-organisasi pemuda. Lahirnya Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh :

1. Berdirinya budi utomo (1908) yang bertujuan 

    a. membangun kehidupan bangsa lebih baik

    b. memajukan pendidikan, pertanian, peternakan, dan kebudayaan

2. Munculnya organsisasi baru seperti Tri Koro Darmo, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong            Betawi, Jong Minahasa, Sekar Rukun, dan Pemuda Timor.

3. Pentingnya persatuan demi mengusir penjajah untuk menyudahi penderitaan bangsa demi terwujudnya cita-cita bangsa kemerdekaan.

4. Adanya organisasi PI (pehimpunan indonesia) yaitu pemuda-pemuda indonesia yang dari berbagai suku dan daerah yang tidak ada sifat kedaerahan lagi menimba ilmu di belanda

Sejak 1920 organisasi-organisasi pemuda sudah mengadakan pertemuan dan  mufakat,namun karena berbeda landasan dan masih bersifat kedaerahan mereka tidak bersatu

Pada 15 november 1925 diadakan rapat pemuda untuk membentuk panitia pelakasanaan kesepakatan  bersama. Kemudian tahun 1926 didirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Organisasi PPPI bertujuan meningkatkan gerakan kebangsaan di kalangan pemuda. Anggotanya terbanyak berasal dari mahasiswa fakultas hukum, teknik dan kedokteran di Bandung dan Jakarta. Selain itu juga beberapa wakil dari beberapa daerah antara lain : Jong Java (anggotanya para pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (anggotanya para pemuda Sumatra),  Jong Minahasa (organisasi pemuda Minahasa dari Sulawesi Utara), Jong Celebes (organisasi pemuda dan pelajar dari Sulawesi), Jong Ambon (organisasi pemuda dari Ambon). Pembentukan PPPI sangat beralasan karena pada saat itu bangsa Indonesia melakukan perlawanan bersifat lokal atau kedaerahan. Para pemuda belum mempunyai kesadaran nasional. Mereka masih memiliki pemikiran bersifat kedaerahan. Oleh karena itu, para pemuda berinisiatif melakukan suatu gerakan untuk menyatukan masyarakat Indonesia menjadi suatu bangsa. Dengan disatukannya masyarakat dalam ikatan bangsa, perjuangan akan jauh lebih mudah dan terorganisasi. Pandangan ini kemudian direalisasikan dengan membentuk suatu perkumpulan pemuda yang diberi nama kongres pemuda.

Untuk merealisasikan semangat persatuan dalam wadah nasionalisme itu pada 30 april 1926 diselenggarakan Kongres Pemuda I. Mereka ingin mengesampingkan perbedaan-perbedaan sempit berdasarkan daerah dan ingin menciptakan kesatuan seluruh bangsa Indonesia.

b.Kongres Pemuda I 

Kongres Pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Tujuan dilaksanakan Kongres Pemuda I untuk mencapai perkumpulan pemuda yang tunggal, membentuk suatu badan sentral untuk memajukan paham persatuan, kebangsaan, dan mempererat hubungan serta perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan (pi), dan  mencari dasar-dasar persatuan, adat istiadat, kedudukan perempuan,dan bahasa kebangsaan

Dalam Kongres Pemuda I telah dibentuk panitia Kongres dengan struktur kepengurusan sebagai berikut:

Ketua : M. Tabrani

Wakil Ketua : Sumarto

Sekretaris : Jamaludin

Bendahara : Suwarso

Pembantu : Bahber Johan, Sumanrto dan Yen

Dalam kongres ini terbentuk beberapa rumusan dasar-dasar pemikiran bersama :

1. Merdekanya indonesia dari penjajah merupakan cita-cita seluruh pemuda indonesia 

2. Seluruh organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan.

b.Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda Tiong Hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Kongres pemuda II dilaksanakan dengan tujuan :

Mempersatukan dan mengobarkan semangat perjuangan  dan persatuan pada diri masing-masing peserta

Memperjuangkan hak-hak kebangsaan dan pendidikan

Mendobrak penderitaan,pemaksaan,pengekangan

Menjadi satu padu dengan meninggalkan daerah masing-masing dan berjuang  bersama

1) Rapat pertama 

Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) merupakan tempat diselenggarakannya rapat pertama Kongres Pemuda Indonesia ke-II pada Jumat, 26 Oktober 1928. 

Dalam pelaksanaan Kongres Pemuda II juga telah dibentuk panitia kongres dengan struktur kepengurusan sebagai berikut:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Muh. Yamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islaminten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi) 

Hasil dari rapat yang pertama antara lain :

1. Memperkuat semangat persatuan dalam sanubari pemuda

2. Arti hubungan persatuan pemuda 

3. 5 faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yang di kemukakan oleh  Moehammad Yamin antara lain: 1. sejarah, 2 . bahasa, 3 . hukum adat, 4 . pendidikan, 5 . kemauan

2) Rapat kedua 

Rapat kedua dilaksanakan pada sabtu, 27 Oktober 1928, di Waterloopein (Lapangan Banteng). Dalam rapat kedua ini kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa “anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus ada keseimbangan pendidikan sekolah dan rumah, anak harus di didik secara demokratis.”

3) Rapat penutup 

Rapat ketiga di laksaakan pada minggu, 28 oktober 1928 di gedung oost-java bioscop. 

Dalam rapat ini sunaryo mengemukakan “pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan” selain itu Ramelan juga berpidato bahwa gerakan kepanduan tidak terlepas dari gerakan nasional, karena gerakan kepanduan mendidik anak sejak dini disiplin dan mandiri hal ini dibutuhkan dalam perjuangan.

Kemudian rapat hari penutupan di gedung indonesische clubgebow di jalan Kramat Raya 106.  Sebelum penutupan dimainkan lagu indonesia raya dengan biola tanpa syair oleh Wage Rudolf. Supratman atas saran Soegondo Djoyopuspito. Setelah itu di ikrarkannya Sumpah Pemuda yang berisi :

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Selain itu simbol kebangsaan lainnya yaitu Bendera Merah Putih juga dikibarkan diiringi lagu kebangsaan itu sehingga menciptakan kesan mendalam para pemuda yang hadir dalam kongres itu.

Kongres ini merupakan puncak integrasi ideology nasional dan merupakan peristiwa nasional yang belum pernah terjadi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kongres itu membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi karena utusan yang datang mengucapkan sumpah setia “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia”.

Peristiwa sumpah pemuda berdasarkan pada perbedaan sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan yang berbeda. Pada saat itu, masyarakat berbicara tentang pentingnya suatu kesatuan karena melihat kondisi kehidupan masyarakat terpecah-pecah oleh kolonialisme Belanda serta keinginan kuat untuk melihat bangsa Indonesia dapat bersatu. Kongres ini menginginkan terjadinya peleburan tekad dari seluruh pemuda di Indonesia untuk tetap bersatu. Di kongres ini pula terbentuk lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan bendera merah putih. Saat itu, para pemuda dengan kegalauan dan kerinduan akan kemerdekaan menyatukan tekad berjuang mengelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme demi bangsa yang bersatu padu. Para pemuda menyadari betapa gerakan-gerakan perjuangan di berbagai daerah yang bersifat sporadis, parsial, dan tanpa sinergi, sangat rapuh dan mudah dipatahkan kaum imperialis-penjajah. Sumpah Pemuda memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Indonesia dimana pada sumpah ini tertuang tekad raksasa untuk bersatu dan menyamakan segala perbedaan yang ada. Terbentuk suatu ikrar berdasarkan rasa satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Rangkuman 

Lahirnya Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang didirikan tahun 1926. Organisasi PPPI bertujuan meningkatkan gerakan kebangsaan di kalangan pemuda.

Anggota PPPI terbanyak berasal dari mahasiswa fakultas hukum, teknik dan kedokteran di Bandung dan Jakarta. Selain itu juga beberapa wakil dari beberapa daerah antara lain : Jong Java (anggotanya para pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (anggotanya para pemuda Sumatra),  Jong Minahasa (organisasi pemuda Minahasa dari Sulawesi Utara), Jong Celebes (organisasi pemuda dan pelajar dari Sulawesi), Jong Ambon (organisasi pemuda dari Ambon).

Kongres Pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres Pemuda I merupakan momentum untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda mengenai makna persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan bersama. 

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga rapat di tiga tempat berbeda. Rapat pertama di selenggarakan gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), 27 Oktober 1928. Dalam rapat pertama ini disampaikan oleh Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, dan  pendidikan.

Rapat kedua dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. 

Rapat penutup di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, dalam kongres itu membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi karena utusan yang datang mengucapkan sumpah setia “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia”. Selengkapnya sumpah itu berbunyi sebagai berikut:

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Latihan

Kerjakan soal dibawah ini pada buku tugas kalian. Soal ditulis diberi nama, absen kelas dan tanggal tugas. Dikumpulkan ketika nanti sudah bapak infokan


1. Uraikan latar belakang gerakan Sumpah Pemuda !

2. Bandingkan organisasi PPPI dan PI !

3. Uraikan hasil dari kongres pemuda I !

4. Kongres pemuda II dilaksanakan dalam 3 kali rapat, uraikan hasil dari rapat pertama, kedua dan ketiga !

5. Uraikan manfaat adanya ikrar Sumpah Pemuda !


 Anak-Anak ku Kelas 7 SMPN 2 Cawas. silahkan baca materi dibawah ini dan kerjakan soal pada paling bawah materi di buku tugas kalian masing-masing


Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Sejarah mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan merupakan hasil kerja sama rakyat yang berjuang mengusir penjajah dari bumi nusantara. Bangsa Indonesia meyakini bahwa kemerdekaan yang diraih merupakan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan hasil kerja sama rakyat tanpa dibatasi oleh perbedaan suku bangsa, adat istiadat, agama dan bahasa daerah. Kerja sama dalam mengusir penjajah dalam meraih kemerdekaan bangsa merupakan bukti kemampuan bangsa Indonesia mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan adalah perserikatan, ikatan atau gabungan beberapa bagian yang sudah bersatu. Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah belah. Persatuan mengandung makna terikatnya beberapa bagian menjadi satu kesatuan, sedangkan kesatuan berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan.

Persatuan dan kesatuan terwujud karena adanya kerja sama sesama masyarakat Indonesia untuk mengusir penjajah. Kesadaran akan satu kesatuan kebangsaan Indonesia berawal dari persamaan senasib dan sepenanggungan selama penjajahan oleh bangsa lain. Penderitaan ini mendorong rakyat di berbagai daerah untuk kerja sama melakukan perlawanan terhadap bangsa penjajah. Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam rangka merebut maupun mempertahankan kemerdekaan. Persatuan mengandung arti ”bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah negara Indonesia. Oleh karena itu, semangat kerja sama para pejuang bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan harus mendorong setiap warga negara untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah usaha secara sadar untuk mewujudkan suatu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Tujuan nasional bangsa Indonesia yang hendak dicapai melalui upaya pembangunan nasional, tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, yaitu sebagai berikut:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b. Memajukan kesejahteraan umum.

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia tersebut mensyaratkan bahwa setiap warga negara harus melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan untuk menyukseskan pembangunan nasional. Adanya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan sangat menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Untuk lebih memahami tentang kerjasama, berikut akan dijabarkan mengenai pengertian kerjasama menurut para ahli, bentuk-bentuk kerjasama, dan manfaat kerjasama.

1.      Pengertian Kerjasama

a.       Pamudji.

Kerjasama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan melakukan interaksi antar individu yang melakukan kerjasama sehingga tercapai tujuan yang dinamis. Ada tiga unsur yang terkandung dalam kerjasama yaitu orang yang melakukan kerjasama, adanya interaksi, serta adanya tujuan yang sama.

b.      Thomson dan Perry.

Kerjasama merupakan suatu kegiatan yang memiliki tingkatan yang berbeda, dimulai dari adanya koordinasi dan kooperasi hingga terjadi kolaborasi di dalam suatu kegiatan kerjasama.

c.       Tangkilisan.

Kerjasama merupakan sumber kekuatan yang timbul didalam suatu organisasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan organisasi.

d.      Zainudin.

Kerjasama ialah seseorang yang mempunyai kepedulian terhadap orang lain atau sekelompok orang hingga terbentuk suatu kegiatan yang sama dan menguntungkan semua anggota dengan dilandasi rasa saling percaya antar anggota serta menjunjung tinggi norma yang berlaku. Kerjasama menurut Zainudin merupakan kerjasama dalam bidang organisasi yang merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan bersama-sama antar anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota organisasi.

e.       H. Kusnadi.

Kerjasama sebagai dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas  bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.

f.        Bowo dan Andy.

Pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama . Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya(win-Win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang  baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama.

g.      Soerjono Soekanto (2006: 66).

Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari pengertian kerjasama menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kerjasama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang/organisasi atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

 

2.      Bentuk-Bentuk Kerjasama.

a.       Bargaining (tawar-menawar)

Yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

Contoh: PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan AJB Bumiputera 1912 dan PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 (Bumida Bumiputera) di Jakarta. Melalui kerja sama ini, Bank Bumiputera akan memberikan fasilitas kredit kepada karyawan, para agen, serta pemegang polis asuransi Bumiputera 1912 dan Bumida Bumiputera. Bank Bumiputera juga akan memanfaatkan produk asuransi yang dimiliki oleh Asuransi Bumiputera 1912 dan Bumida Bumiputera untuk setiap produk bank.

b.      Cooptation.

Yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi yang bersangkutan.

c.       Coalition (koalisi). 

Merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Untuk sementara waktu akan terjadi instabilitas karena dua atau lebih organisasi tersebut memiliki perbedaan struktur, tetapi karena mereka ingin mencapai tujuan bersama, maka dapat terjadi kerja sama.

d.      Joint venture atau usaha patungan.

Yaitu kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya industri mobil, pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perhotelan, dan pembiayaan.

e.       Atas dasar kerukunan.

Yaitu kerjasama yang didasari karena sebuah kerukunan sesama manusia, biasanya sebuah kerjasama yang didasari kerukunan tidak diharapkan imbalan atau juga upah. Kerjasama atas dasar kerukunan meliputi gotong royong dan tolong menolong. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersamasama dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan dilakukan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Sesungguhnya, kerjasama atau gotong royong yang dilakukan oleh para pahlawan bangsa merupakan perwujudan semangat sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Gotong royong adalah kerja sama yang dilakukan sejumlah warga masyarakat untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Dengan demikian pada hakekatnya, dalam gotong royong terdapat kerjasama untuk kepentingan bersama. Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya kesadaran bahwa :

a. Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya;

b. Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan manusia lainnya. Bentuk kerjasama atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat nampak dalam kehidupan sosial politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan kehidupan umat beragama. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari kerjasasama atau gotong royong dalam kehidupan bernegara.

Semangat kerja sama dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam kegiatan gotong royong yang sesuai  dengan kehidupan budaya daerah. Contoh kegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama misalnya manunggal sakato di daerah Sumatra Barat, sikaroban di daerah Palembang, gugur gunung di daerah Jawa,  mapalus di Minahasa, dan subak di daerah Bali. Hal ini menunjukkan tempat bergeraknya potensi masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan dengan semangat kerja sama yang tersimpul dari kegiatan gotong royong.

 

3.      Manfaat Kerjasama

Kusnadi (2003) mengatakan bahwa berdasarkan penelitian kerjasama mempunyai beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:

a.      Kerja sama mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas.

b.      Kerja sama mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.

c.       Kerja sama mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasionalisasi akan menjadi semakin rendah yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.

d.      Kerja sama mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.

e.       Kerja sama menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok.

f.        Kerja sama mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik.

       

    



   Kerjakan soal singkat dibawah ini pada buku tugas kalian. Waktu pengumpulan tugas akan diberitahukan mendatang.

1.      Kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang/organisasi atau lebih untuk mencapai tujuan bersama disebut...

2.      Dalam kehidupan sehari-hari kerjasama sering disebut dengan istilah...

3.      Semangat kerjasama para pahlawan bangsa dalam mencapai kemerdekaan merupakan wujud pengamalan sila ke...

4.      Tujuan negara Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD NRI 1945 alinea...

5.      Istilah gotong royong dalam masyarakat Yogyakarta biasa disebut...

6.      Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu merupakan pengertian kerjasama menurut...

7.      Subak adalah sebutan gotong royong dari daerah...

8.      perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih disebut...

9.      Kerja sama dilakukan untuk mencapai...

10.  Pelaku kerja sama adalah...